Twenty One Pilots kembali membuktikan kalau mereka bukan sekadar band alternatif biasa. Duo asal Amerika Serikat yang digawangi Tyler Joseph dan Josh Dun ini baru aja merilis album terbaru berjudul “Breach” pada 12 September 2025, dan hasilnya langsung mencengangkan. Album ini sukses debut di posisi #1 Billboard 200, mencatat penjualan sekitar 200 ribu unit di minggu pertama — angka yang luar biasa untuk rilisan rock di era streaming seperti sekarang.
Dari jumlah tersebut, sekitar 169 ribu unit berasal dari penjualan fisik dan digital penuh, bukan hanya streaming. Ini jadi bukti nyata bahwa Twenty One Pilots masih punya basis penggemar setia yang nggak segan untuk benar-benar membeli karya mereka, bukan cuma memutarnya di playlist.
Yang menarik, Breach bukan album biasa. Proyek ini melanjutkan cerita panjang yang sudah dibangun sejak era Blurryface (2015), lalu Trench (2018), Scaled and Icy (2021), dan Clancy (2024). Breach disebut sebagai “penutup bab” dari semesta naratif yang mereka kembangkan selama satu dekade terakhir. Kombinasi antara konsep yang matang dan cerita yang terhubung inilah yang bikin penggemar semakin terikat.
Selain itu, strategi perilisan album ini juga sangat rapi. Twenty One Pilots menyediakan berbagai versi fisik seperti vinyl eksklusif, box set kolektor, dan merchandise tematik. Pendekatan ini nggak cuma bikin album mereka terasa spesial, tapi juga menjawab kerinduan penggemar terhadap pengalaman mendengarkan musik secara fisik — sesuatu yang kini terasa makin langka.
Tak hanya di Amerika, Breach juga berhasil menembus tangga lagu di banyak negara lain seperti Inggris, Australia, dan Kanada. Album ini bahkan mencatat penjualan vinyl tertinggi untuk rilisan rock dalam enam tahun terakhir. Capaian ini jelas mengukuhkan posisi Twenty One Pilots sebagai salah satu band paling solid di era musik digital.
Yang membuat semua ini semakin menarik, kesuksesan Breach juga menegaskan bahwa rock belum mati. Di tengah dominasi pop dan hip-hop di tangga lagu global, Twenty One Pilots berhasil membawa napas baru lewat musik yang tetap eksperimental tapi relatable.
Bagi para penggemar, kesuksesan ini terasa seperti kemenangan bersama. Komunitas Skeleton Clique — sebutan untuk fans Twenty One Pilots — memang terkenal loyal dan aktif. Mereka bukan hanya mendengarkan musiknya, tapi juga ikut hidup di dalam cerita yang diciptakan oleh band ini. Dengan Breach, Twenty One Pilots menunjukkan bahwa musik dengan konsep kuat dan pesan emosional yang dalam masih bisa bersinar di tengah tren cepat dan algoritma streaming. Album ini bukan sekadar rilisan baru, tapi juga penegasan bahwa mereka masih punya taring — dan rock, ternyata, masih punya tempat di hati pendengar zaman sekarang.











