Search
Close this search box.

Waspada Musim Hujan, BPJS Kesehatan Peringatkan Potensi Lonjakan DBD

"Dengan kolaborasi yang kuat, Ghufron berharap dampak lonjakan kasus DBD di musim hujan ini bisa ditekan semaksimal mungkin."

Memasuki musim hujan, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di berbagai daerah. Ia menegaskan bahwa setiap tahun, periode curah hujan tinggi selalu diikuti dengan lonjakan pasien DBD yang cukup signifikan.

Menurut data BPJS Kesehatan, sejak awal 2025 sudah ada lebih dari 166 ribu peserta JKN yang menjalani perawatan akibat DBD. Menariknya, lebih dari setengah dari jumlah itu merupakan anak dan remaja di bawah usia 20 tahun. Biaya perawatan per pasien rata-rata mencapai Rp4,5 juta, dengan lama rawat sekitar 5–7 hari.

Ghufron menegaskan bahwa BPJS Kesehatan tidak membatasi plafon biaya pengobatan DBD, dan semua pasien yang memenuhi indikasi medis berhak mendapatkan layanan sesuai kebutuhan. Ia juga menepis anggapan bahwa pasien BPJS harus pulang dalam waktu tertentu, menegaskan bahwa keputusan perawatan sepenuhnya ditentukan oleh kondisi medis pasien.

Seiring datangnya musim hujan, masyarakat diimbau lebih aktif melakukan langkah pencegahan seperti 3M Plus — menguras, menutup, dan mengubur tempat genangan air, serta menggunakan losion antinyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, gejala seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, dan bintik merah di kulit perlu segera ditangani di fasilitas kesehatan untuk mencegah komplikasi berat.

BPJS Kesehatan juga bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga komunitas lokal, untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini kasus DBD. Dengan kolaborasi yang kuat, Ghufron berharap dampak lonjakan kasus DBD di musim hujan ini bisa ditekan semaksimal mungkin.

Musim hujan bukan hanya soal curah air tinggi, tapi juga ujian kesiapan bersama. Yuk, mulai dari rumah sendiri — bersihkan lingkungan, perhatikan gejala dini, dan jangan abaikan pencegahan sebelum terlambat.