Di malam bersejarah kemenangan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York City, perhatian publik tak hanya tertuju pada sang politikus, tapi juga pada sosok istrinya, Rama Duwaji. Ia mencuri perhatian lewat pilihan busana yang tidak hanya modis, tapi juga sarat makna — sebuah bentuk dukungan simbolis terhadap Palestina melalui fashion.
Rama tampil elegan dengan top hitam rancangan Zeid Hijazi, desainer muda asal Palestina-Yordania yang kini berbasis di London. Pakaian tersebut memadukan potongan modern dengan sentuhan tatreez, bordir tradisional Palestina yang dikenal sebagai simbol identitas dan ketahanan budaya. Ia memadukannya dengan rok beludru hitam dari label Ulla Johnson serta sepatu boots tinggi, menciptakan tampilan yang tegas namun tetap anggun.
Menurut Harper’s Bazaar, Rama memilih desain Zeid Hijazi bukan sekadar karena tampilannya yang edgy, melainkan juga karena makna di baliknya. “Saya ingin membawa sesuatu yang punya cerita,” ujar Rama dalam wawancara singkat. “Busana ini adalah bentuk penghormatan pada identitas yang sering disalahpahami, tapi tetap indah dalam perjuangannya.”
Publik langsung bereaksi di media sosial. Banyak yang memuji keberanian Rama membawa isu kemanusiaan ke panggung politik dengan cara halus namun kuat. Beberapa menyebut penampilannya sebagai “perpaduan antara aktivisme dan estetika.”
Momen ini membuktikan bahwa fashion bukan hanya soal gaya, tapi juga bisa menjadi medium untuk menyampaikan pesan yang lebih besar. Rama Duwaji berhasil menunjukkan bahwa menjadi First Lady tak harus tampil konservatif — cukup autentik, berani, dan punya makna di setiap pilihan yang dikenakan.
Fashion bisa jadi bentuk pernyataan, dan Rama baru saja membuktikannya.











