Tahun 2024 seperti tahun yang tepat untuk bernostalgia. Banyak tren lama muncul kembali ke permukaan dan digemari banyak orang. Salah satunya adalah tren bag charm. Bag charm sendiri merujuk pada tren memasang banyak gantungan pada tas. Tak cukup hanya satu, kini banyak orang memasang banyak gantungan di tasnya.
Tengok saja gantungan boneka Labubu yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Banyak orang mencarinya untuk dijadikan gantungan usai Jennie BLACKPINK mengenakannya Atau, tengok saja di antara kerumunan penumpang kereta tas bus, pasti Anda akan menemukan sebuah tas yang penuh dengan gantungan. Gantungan yang dipakai juga berbagai macam, bisa berupa tali, kain, hingga boneka.
Belakangan, muncul juga konten yang memparodikan tren bag charm. Alih-alih menggantung aksesori yang unik, orang-orang justru menggantung makanan asli pada tas seperti labu, pisang, dan masih banyak lagi. Mengikuti tren fesyen memang menyenangkan. Tapi, tahukah kamu dari mana awal tren bag charm ini muncul?
Mengutip Marie Claire, menenteng tas dengan banyak gantungan sebenarnya sempat ramai di dekade awal 2000-an. Banyak wanita yang bergaya nyentrik dengan menenteng tas penuh gantungan dari beragam warna. Tak cuma sebagai hiasan. Sering kali gantungan dihadirkan sebagai penanda identitas karakter atau selera seseorang.
Beberapa orang menduga, tren bag charm sendiri sebenarnya diprakarsai oleh Jane Birkin, seorang aktris sekaligus penyanyi yang menjadi ikon fesyen berkat gayanya yang santai, elegan, dan bohemian. Saking ikoniknya, Birkin bahkan jadi inspirasi pembuatan tas termahal di dunia, Hermes Birkin. Birkin disebut-sebut menjadi ‘kiblat’ dari orang-orang yang menyelami tren bag charm.
Pada masanya, Birkin kerap menggantungkan aksesori-aksesori cantik bernuansa bohemian pada tasnya. Birkin kerap menunjukkan pose andalannya dengan menggandeng tas di bawah satu lengan saja.