Search
Close this search box.

FIFA Perkenalkan dan Uji Coba Teknologi Baru yaitu FVS (Football Video Support)

"Berbeda dengan VAR, FVS hanya dapat digunakan setelah wasit mengambil keputusan."

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) berencana untuk menggunakan teknologi Football Video Support (FVS) dalam pertandingan resmi di bawah otoritasnya. Banyak yang beranggapan bahwa FVS akan menggantikan Video Assistant Referee (VAR) yang sudah banyak diterapkan di berbagai pertandingan internasional, seperti di Liga Indonesia.

Memang benar, FIFA berencana untuk menerapkan penggunaan FVS dalam pertandingan. Namun sejak awal ide penggunaan FVS ini bukan untuk menggantikan VAR. Melainkan sebagai alternatif atau bahkan bisa digunakan secara berdampingan dengan VAR.

Dalam laman resminya, FIFA menjelaskan bahwa FVS merupakan teknologi yang dihadirkan sebagai jawaban atas asosiasi anggota yang tidak bisa menerapkan VAR karena berbagai macam penyebab. 

Meski demikian, sebenarnya kehadiran FVS ini bukan untuk menggantikan VAR. Secara mendasar sistemnya sangat berbeda. Selain jumlah kamera yang lebih sedikit, juga tidak ada petugas pertandingan khusus yang untuk memantau video FVS.

“Pada prinsipnya, sistem FVS dapat digunakan dalam pertandingan yang menggunakan pengaturan satu hingga empat kamera, baik yang dioperasikan manusia atau otomatis,” terang FIFA.

Berbeda dengan VAR, FVS hanya dapat digunakan setelah wasit mengambil keputusan sementara ada salah satu tim yang merasa keberatan dengan keputusan tersebut. Lewat FVS, pelatih kepala diperbolehkan memprotes keputusan wasit untuk ditinjau kembali. Dalam setiap pertandingan, masing-masing tim hanya diberikan dua kali kesempatan untuk melakukan protes dan peninjauan kembali menggunakan FVS.

Tidak semua keputusan bisa ditinjau menggunakan FVS, melainkan hanya keputusan terkait gol, penalti, kartu merah langsung (bukan peringatan kedua), dan kesalahan identitas (ketika wasit memberikan peringatan atau mengeluarkan pemain yang salah dari tim yang melakukan pelanggaran). Permintaan peninjauan juga hanya bisa dilakukan sebelum pertandingan dilanjutkan kembali.

FIFA menekankan, keputusan awal yang diambil wasit tidak akan bisa diubah oleh FVS, kecuali rekaman ulang video menunjukkan bukti yang jelas bahwa keputusan tersebut merupakan kesalahan. Selain itu, karena hanya melibatkan jumlah kamera terbatas, FIFA mewanti-wanti bahwa rekaman ulang FVS mungkin saja tidak meyakinkan, dengan demikian keputusan awal wasit tidak dapat diubah. 

Keseriusan FIFA untuk menerapkan penggunaan FVS ini sendiri telah ditunjukan dengan menguji pada pertandingan Piala Dunia Wanita U17 dan U20 beberapa bulan lalu, setelah mendapatkan izin dari International Football Association Board (IFAB).

Setelah uji coba tersebut, FIFA kini harus menyampaikan laporan yang akan membantu memutuskan apakah eksperimen tersebut dapat diperpanjang. Beberapa kompetisi liga dilaporkan juga telah bersedia untuk menerapkan penggunaan FVS dalam pertandingannya, dalam rangka uji coba.