Kopi instan dan kopi bubuk memang sama-sama memiliki bentuk seperti serbuk. Namun, terdapat perbedaan antara keduanya, mulai dari kandungan kafein sampai nutrisinya.
Kopi hadir dalam berbagai macam racikan, dengan biji kopi, metode penyeduhan, dan kombinasi bahan yang berbeda. Proses tersebut tentu akan menghasilkan rasa dan nutrisi kopi yang punya ciri khas masing-masing.
Sekalipun bentuknya sama, seperti kopi instan dan kopi bubuk, tetapi ada sejumlah hal yang membuat kedua kopi ini berbeda. Kopi instan merupakan olahan biji kopi yang melalui proses ekstraksi menjadi cairan kopi, kemudian dikeringkan lagi sampai menjadi serbuk.
Padatan kopi yang terkonsentrasi ini dapat larut dalam air dan tidak menghasilkan ampas di dasar gelas. Jadi, hanya perlu menambahkan sedikit air panas untuk mendapat minuman kopi yang nikmat dan praktis. Meskipun bentuknya mirip, tetapi kopi bubuk diproses dengan cara berbeda. Kopi bubuk dibuat dari biji kopi yang dipanggang, kemudian digiling hingga mencapai tingkat kehalusan yang diinginkan.
Kopi bubuk biasanya perlu diseduh dalam air panas, lalu disaring untuk menghilangkan ampas dari bubuk kopi itu. Selain prosesnya yang cukup berbeda, ada beberapa perbedaan utama lainnya antara kedua kopi ini.
Tekstur kedua kopi ini berbeda karena proses pengolahan berbeda. Kopi instan memiliki proses tambahan sehingga tekstur kopinya cenderung lebih halus dan warnanya lebih bervariasi, tergantung bahan campuran di dalamnya. Pasalnya, kopi instan tidak hanya dibuat dari biji kopi, tetapi juga kerap ditambah dengan susu atau gula.
Sedangkan kopi bubuk punya tekstur cenderung lebih kasar, dengan butiran lebih besar, dan warna cokelat tua tajam. Teksturnya juga tergantung jenis biji kopi yang digunakan, serta proses, dan tempat pengolahannya.
Aroma dan rasa keduanya juga tentu akan berbeda. Kopi instan mengalami proses tambahan, sehingga cenderung memiliki rasa lebih ‘datar’ atau sekalipun ada rasa, umumnya didominasi antara rasa yang terlalu manis, terlalu asam, atau terlalu pahit.
Berbeda dengan bubuk kopi yang rasanya lebih kompleks dengan aroma lebih kuat. Kopi bubuk juga lebih baik dalam mempertahankan minyak esensial, sehingga menghasilkan rasa lebih lembut dan kesegaran yang tidak bisa dikalahkan kopi instan.
Proses penyeduhannya juga berbeda. Kalau kopi instan bisa langsung dilarutkan dengan air panas, kopi bubuk tidak. Butuh usaha lebih untuk menciptakan kopi yang dibuat dari kopi bubuk. Setelah bubuk kopi diseduh dengan air, bubuk kopi perlu disaring dengan beberapa peralatan dan metode, seperti drip coffee, french press, atau mesin espresso.
Kandungan kafein dalam setiap gelas kopi memang bergantung pada jenis kopi, proses penyeduhan, dan bahan tambahan. Namun, secara umum kandungan kafein kedua jenis kopi ini bisa dibedakan.
Proses ekstraksi dan pengeringan sebelum menjadi serbuk membuat kopi instan cenderung mengandung kafein lebih rendah dibandingkan kopi bubuk. Hal tersebut karena ketika kopi melalui proses ini, kopi yang sudah berbentuk bubuk telah terserap air panas dan mengalami proses penguapan. Membuat kandungan kafeinnya berkurang.
Sementara kopi bubuk biasanya baru bersentuhan dengan air ketika hendak disajikan. Alhasil kadar kafein di dalamnya lebih terjaga. Kedua kopi ini juga punya perbedaan dalam hal kandungan nutrisinya. Memang, kopi ini sama-sama mengandung antioksidan dan vitamin, tetapi kadarnya berbeda.
Kopi instan cenderung punya kadar nutrisi lebih rendah karena melalui proses pengolahan lebih panjang, serta lebih rentan terkena bahan kimia atau mikroba. Selain itu, kopi ini juga cenderung ditambah bahan-bahan yang kurang sehat, seperti tambahan gula dan susu lebih tinggi. Beda dengan kopi bubuk yang proses pengolahannya jauh lebih pendek, sehingga nutrisi di dalamnya lebih terjaga dan cenderung lebih sehat diminum. Namun, untuk mempertahankan nutrisinya, kopi bubuk sebaiknya diminum begitu saja. Tidak perlu ditambah gula, krimer, susu, atau pemanis lainnya.