Search
Close this search box.

Good Morning Everyone Berikan Pesan Penuh Makna Hidup Berkeluarga Di Album Penuh “Bapak”

"GME ingin membawa pendengar turut serta dalam perjalanan penuh emosi dan warna."

Setelah dinantikan para penggemar, grup musik asal Semarang, Good Morning Everyone, akhirnya merilis sebuah album penuh bertajuk ‘Bapak’. Perilisan karya baru tersebut sekaligus menjadi momentum bagi Good Morning Everyone untuk memberikan informasi bagi pendengar soal penyebutan nama mereka agar lebih familiar dan sederhana, yakni GME. 

Lewat album Bapak, GME menampilkan suasana baru, mencerminkan eksplorasi musik yang lebih dalam serta perjalanan emosional yang penuh makna. Adapun alasan GME memilih Bapak sebagai judul album adalah lantaran Bapak merupakan sosok representatif dalam menjaga harmonisasi keluarga.

Mengusung tema keluarga dan bapak sebagai kepala rumah tangga, GME ingin membawa pendengar turut serta dalam perjalanan penuh emosi dan warna. “Album ini adalah cerminan dari pengalaman pribadi para personil selama beberapa tahun kemarin,” tutur Sang Vokalis, Sani.

Meski tema yang diangkat adalah seputar keluarga, lagu-lagu dalam album ini tidak hanya diperuntukkan untuk orang dewasa. “Siapa saja yang sedang menempuh kehidupan berkeluarga dan kelak akan menjadi dewasa juga kami harap bisa relate dengan lagu-lagu di album ‘Bapak’,” ungkap Yuli, gitaris GME.

Album Bapak berisi total 14 track, dengan hampir semua lagu ditulis oleh Yuli, dan cover artwork dibuat oleh Sani. Meski beberapa lagu sudah pernah diperdengarkan sebagai single, album Bapak tetap menjanjikan kejutan-kejutan menarik, termasuk kolaborasi dengan sejumlah musisi.

Salah satu kolaborator ialah gitaris Sheila On 7, Eross Candra, yang menyumbangkan kepiawaiannya memetik gitar dalam lagu GME berjudul Tertulis di Sana. Kolaborasi ini akan menjadi kejutan istimewa bagi penggemar, mengingat beberapa waktu lalu GME sempat menjadi pembuka tur Sheila On 7 di beberapa kota.

Selain Eross Candra, ada pula kolaborator yang memberikan sumbangsih di bagian vokal, seperti Uan Kaisar (Juicy Luicy) di lagu Istimewa, serta Fanny Soegi di lagu Sunny. Yang membuat album Bapak semakin menarik yakni daftar track tidak hanya berupa lagu, ada pula sejumlah track berbentuk narasi.

Terdapat 3 track narasi, dua ditulis oleh Yoppy Al Ghifary (penulis buku The Fundamental of Taaruf), dan satu lagi ditulis Choirul Trian (penulis buku Ayah Ini Arahnya ke Mana). Dua track narasi ditulis Yoppy Al Ghifari, berjudul Pesan Bapak dan Pesan Ibu, lalu Choirul Trian menulis track Pesan Kakak. Yuli mengatakan bahwa album Bapak berisi lagu-lagu dengan pesan tersirat yang sarat akan makna kehidupan. Dia berharap lirik yang dibuatnya bisa dimaknai secara mendalam oleh banyak kalangan.

Pendengar boleh bebas menginterpretasikan apa makna di balik lirik lagunya, tapi Yuli secara tersirat tetap menyelipkan pesan-pesan yang ingin dia sampaikan. Sebagai contoh, lagu ‘Tak Ada Yang SepertiMu’ yang menampilkan hubungan vertikal manusia dengan Sang Pencipta. Oleh karena nuansa yang kental dengan nilai spiritual, lagu tersebut didapuk sebagai track pembuka album, tepat setelah intro.

Track tersebut sekaligus menjadi penanda bahwa yang pertama dan paling utama adalah interaksi dengan Sang Pencipta, baru kemudian berinteraksi dengan sesama manusia. “Tidak hanya hubungan horizontal, tapi juga hubungan vertikal. Jadi setelah bicara cinta kasih dengan Sang Pencipta, barulah mulai bicara soal hubungan dengan sesama ciptaannya,” ungkap Yuli. Lebih lanjut, GME berharap lagu-lagu di album ‘Bapak’ bisa menemani pendengar, serta membawa pesan yang bisa dirasakan setiap orang.