Search
Close this search box.

Ketupat Bukan Hanya Simbol Lebaran Masyarakat Indonesia, Tapi Juga Memiliki Makna Yang Mendalam!

"Makna Ketupat Lebaran Meliputi Maaf Kesucian dan juga Kebersamaan"

Ketupat adalah hidangan khas yang selalu hadir di meja makan saat Lebaran. Ternyata makanan khas Hari Raya ini, ada makna ketupat lebaran yang tentunya menarik untuk diulik.

Ketupat sendiri merupakan makanan yang terbuat dari beras yang dibungkus janur kuning. Ketupat biasanya disantap dengan kuah sayur santan dan atau opor ayam di hari raya Idulfitri.

Ketupa juga bukan sekadar makanan, tetapi memiliki makna filosofis yang dalam, terutama bagi masyarakat Jawa dan Nusantara secara umum. Ketupat memang sering dikaitkan dengan istilah Jawa yakni ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan). Filosofi ini mengajarkan pentingnya introspeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan sesama, terutama di momen Idul Fitri.

Melansir berbagai sumber, ngaku lepat sendiri memiliki arti mengakui kesalahan. Sementara laku papat memiliki empat makna penting dalam kehidupan manusia.

Empat makna itu yakni lebaran yang menandakan berakhirnya puasa dan datangnya hari kemenangan. Kemudian luberan yang berarti berbagi rezeki kepada yang membutuhkan, lalu leburan yang berarti menghapus dosa dengan saling memaafkan.

Kemudian yang terakhir laboran yang artinya memurnikan hati agar kembali bersih seperti kapur putih. Selain namanya, bentuk dan bahan ketupat juga memiliki makna tersendiri, yakni sebagai berikut:

1. Janur kuning

Melambangkan penolak bala dan perlindungan.

2. Beras

Simbol rezeki dan kemakmuran.

3. Santan

Berasal dari kata santen yang berima dengan ngapunten (memohon maaf).

4. Anyaman yang rumit Mencerminkan kompleksitas kehidupan manusia dengan berbagai kesalahan dan dosa. Saat ketupat dibelah, isinya putih bersih menggambarkan hati yang suci setelah saling memaafkan di hari raya.