Mobil dan motor sama-ama menggunakan oli untuk melumasi mesin, Namun bolehkah oli mobil digunakan pada mesin motor? Mengutip sebuah laman, oli mobil tidak dianjurkan untuk digunakan pada mesin motor. Bahkan penggunaan oli mobil untuk motor berisiko rusak pada komponen mesin.
“Meskipun oli mobil dan oli motor sama-sama berfungsi sebagai pelumas. Namun tidak dapat disamakan penggunaannya, karena oli mobil dan motor memiliki perbedaan yang signifikan,” tulis laman tersebut.
Walau pun sama-ama oli dan berfungsi sebagai pelumas, menggunakan oli yang tidak tepat pada kendaraan dapat membuat kerusakan pada beberapa komponen dan umumnya juga dapat membuat kopling mudah selip.
“Apabila oli mobil diaplilaksiakn pada motor, justru bagian kopling motor menjadi jauh lebih basah dan licin. Kondisi ini justru memicu risiko kopling mobil menjadi selip saat digunakan. Hal tersebut tentunya dapat memicu kecelakaan yang merugikan pengendara motor.” tutur mereka.
Mobil memiliki jenis kopling kering sehingga umumnya oli mobil dibuat dengan bahan pelumas yang sangat licin. Sebaliknya, motor umumnya menggunakan kopling basah yang membutuhkan pelumas yang sangat licin.
Lantas apa saja yang membedakan oli mobil dan oli sepeda motor? Ada tiga hal yang membedakan yakni dari komposisi, standarisasi, dan juga keterangan pada kemasan. Dari segi komposisi, oli mobil diciptakan dari bahan yang mengandung zat aditif dengan jumlah total base number (TBN) yang cukup tinggi.
“Zat tersebut berfungsi sebagai friction modifier (pelumas yang dapat meredam atau mengecilkan gesekan yang terjadi antar komponen mesin). Apabila oli mobil digunakan pada motor, khususnya motor dengan sistem kopling bahas, maka menimbulkan resiko terjadi selip kopling.” tulis laman tersebut.
Standarisasi oli mobil dan motor juga berbeda, Untuk membuat oli mobil, umumnya pabrikan perlu mengikuti standarisasi dari Association of Consulting Engineers Australia (ACEA). API service, hingga Internasional Legal Service Advisory (ILAC). Sedangkan oli motor umumnya mengikuti standar dari organisasi yang menstandarisasi kepentingan mesin motor, contohnya Japan Automotive Standard Organization (JASO). Hal ini yang dapat membedakan oli mobil dan oli motor tentu dari keterangan di kemasannya. Tanda-tanda umum seperti tulisan ‘for gasoline car’ tentu menjelaskan bahwa oli tersebut dirancang untuk mobil. Sementara motor, biasanya punya keterangan ‘4T 4-stroke motor oli’ atau ‘two wheels’.