Search
Close this search box.

Batik Nitiswastra Tunjukkan Simbol Keindahan dan Warisan Dewi Motik!

"Melalui inisiatif ini, Batik Nitiswastra mendukung pengrajin batik lokal untuk terus berkembang dan berinovasi. "

Batik telah dikenal sebagai salah satu identitas budaya Indonesia. Batik bukan sekadar kain, tapi merupakan mahakarya yang menyimpan cerita, filosofi, dan identitas bangsa.

Lewat tangan dingin Dewi Motik Pramono, tokoh perempuan inspiratif yang dikenal luas akan kontribusinya terhadap budaya dan pemberdayaan perempuan, lahir Batik Nitiswastra sebagai wujud pelestarian dan inovasi batik Indonesia.

Di bawah naungan Galeri Demono, batik ini tidak hanya mencerminkan keindahan seni tradisional, tapi juga menjadi medium untuk menghubungkan generasi muda dengan warisan leluhur yang berharga.

Dewi mengaku, batik Nitiswastra bukan hanya batik yang diciptakan atas dasar keindahan, tapi juga sebagai medium untuk melestarikan warisan nenek moyang sekaligus mendukung pemberdayaan pengrajin batik Indonesia.

“Intinya kita tidak boleh berpikir kuno, batik harus bisa dinikmati semua orang, bisa dipakai semua orang dan semua kalangan,” kata Dewi di Gedung ANRI, Jakarta Selatan, Senin (23/12/24).

Nama Nitiswastra sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Sanskerta, yaitu ‘niti’ yang berarti pelestarian atau keteraturan dan ‘wastra’ yang berarti kain. Kombinasi ini mencerminkan filosofi batik Nitiswastra sebagai wujud pelestarian budaya Indonesia melalui kain batik yang memadukan nilai tradisional dan modern.

Batik Nitiswastra juga menawarkan berbagai koleksi batik yang tidak hanya memanjakan mata tetapi juga sarat makna. Desain-desainnya menggabungkan pola tradisional dengan sentuhan kontemporer, sehingga mencerminkan identitas yang kaya sekaligus relevan dengan selera masa kini.

Koleksi ini tidak hanya berupa kain batik tradisional, tetapi juga telah dikreasikan menjadi berbagai produk fesyen seperti kebaya modern, pakaian formal, hingga aksesori. Hal ini bertujuan agar batik lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan, termasuk generasi muda.

“Saya percaya batik adalah salah satu identitas bangsa kita. Lewat Batik Nitiswastra, kami ingin memastikan seni ini tidak hanya dikenang tetapi juga tetap hidup,” kata Dewi.

Melalui inisiatif ini, Batik Nitiswastra mendukung pengrajin batik lokal untuk terus berkembang dan berinovasi. Dewi Motik juga sering mengadakan pelatihan bagi komunitas perempuan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam membuat batik, sehingga memberikan nilai tambah bagi kehidupan mereka.

Salah satu nilai yang dipegang teguh oleh Batik Nitiswastra adalah pendekatan ramah lingkungan dalam proses produksinya. Penggunaan pewarna alami dan bahan-bahan yang tidak mencemari lingkungan menjadi prioritas dalam setiap karya yang dihasilkan.