Buat anak muda, begadang sering dianggap simbol produktif. Ada yang bilang “kerja keras sampai pagi” atau “tidur itu buat yang lemah.” Padahal kenyataannya, begadang malah bikin lo lebih lemah dari yang lo kira. Tidur cukup justru jauh lebih keren daripada numpuk kopi biar bisa melek.
Tubuh kita punya jam biologis yang ngatur kapan waktunya aktif dan kapan waktunya istirahat. Kalau lo sering maksa begadang, jam itu jadi berantakan. Hasilnya? Tubuh gampang capek, otak susah fokus, dan mood jadi naik-turun kayak roller coaster. Nggak heran kalau produktivitas malah turun meski lo ngerasa udah kerja ekstra lama.
Otak juga butuh tidur buat “bersihin” informasi yang numpuk seharian. Kalau lo kurang tidur, memori gampang error, konsentrasi buyar, dan kreativitas susah muncul. Bayangin lo coba bikin ide baru setelah cuma tidur 3 jam—yang ada bukan inovasi, tapi blank total.
Efek ke tubuh juga nggak kalah ngeri. Begadang bikin hormon jadi kacau, nafsu makan meningkat, dan akhirnya gampang nyari junk food tengah malam. Nggak heran kalau banyak orang yang sering begadang lebih gampang naik berat badan. Ditambah lagi, imun tubuh bisa drop, bikin lo gampang sakit.
Jangan lupakan mood. Kurang tidur bikin lo gampang cranky, emosian, atau bahkan overthinking. Jadi kalau lo ngerasa gampang tersinggung atau baper gara-gara hal kecil, bisa jadi karena lo kurang istirahat, bukan karena dunia lagi jahat.
Kalau lo anak muda dengan jadwal padat, tips realistisnya: coba atur tidur minimal 6–7 jam sehari. Kalau susah tidur malam karena banyak kerjaan, usahain power nap 20–30 menit di siang hari. Batasi kafein setelah sore, dan jangan kebanyakan main HP sebelum tidur karena cahaya layar bisa bikin otak lo “ngira” masih siang.
Intinya, tidur cukup itu bukan kelemahan. Justru dengan istirahat yang cukup, lo bisa kerja lebih fokus, belajar lebih cepat, dan mood lebih stabil. Jadi, stop glorifikasi begadang. Karena pada akhirnya, tidur yang berkualitas jauh lebih keren daripada ngandelin coffee overload tiap hari.