Industri kecantikan di Asia tengah mengalami pergeseran signifikan, dan pasar Indonesia kini menjadi sorotan bagi brand-brand mewah internasional. Dolce & Gabbana Beauty (DG Beauty), pun tengah menggencarkan strategi untuk memanfaatkan potensi pasar Indonesia dalam rangka mentransformasikan lanskap industri kecantikan.
CEO DG Beauty, Gianluca Toniolo, menyampaikan perusahaan mengintegrasikan inovasi produk dan pengalaman brand untuk mengukuhkan posisinya di pasar yang semakin kompetitif. Sebelumnya, selama 30-35 tahun DG Beauty beroperasi dengan model lisensi, namun kini telah bertransformasi melalui pendekatan brand building yang lebih otentik.
“Keputusan kami untuk mengembalikan kendali penuh pada DG Beauty adalah bagian dari upaya untuk mengangkat kategori kecantikan setara dengan lini fashion dan perhiasan yang sudah dikenal luas,” ujarnya kepada CNN di butik Dolce & Gabbana Beauty, Senayan City, Jakarta, Kamis (20/2).

Ia pun menjelaskan bahwa transformasi ini tidak hanya menekankan pada peningkatan kualitas produk, tetapi juga pada komunikasi yang lebih konsisten dan penggunaan elemen desain khas Dolce & Gabbana guna memberikan identitas yang kuat kepada konsumen.
Toniolo menegaskan, Indonesia memiliki karakteristik konsumen muda, dinamis, dan cerdas yang memiliki minat besar terhadap parfum, makeup, dan skincare. Perpaduan preferensi konsumen ini menjadikan Indonesia pasar strategis bagi DG Beauty.
“Konsumen Indonesia tidak hanya fokus pada satu kategori seperti yang biasa terjadi di Asia. Mereka memperhatikan ketiga sumbu utama, mungkin empat jika termasuk perawatan rambut,” kata dia.
Karakteristik konsumen Indonesia yang beragam membuat mereka ‘sangat menginspirasi dan menarik’ karena mendorong inovasi dan pengembangan produk baru. Hal ini mendorong DG Beauty untuk terus mengembangkan lini produk yang tidak hanya mengutamakan keharuman dan estetika, tetapi juga menyesuaikan dengan keunikan selera lokal.
Sebagai bagian dari strategi penetrasi pasar, DG Beauty melakukan investasi signifikan dalam pemasaran, media, dan pengalaman ritel. Toniolo mengungkapkan bahwa pembukaan butik stand-alone di Jakarta merupakan langkah strategis untuk menciptakan pengalaman brand yang mendalam.
Menurutnya, butik kecantikan DG terbesar di dunia yang berlokasi di Ibukota Jakarta ini menandai komitmen strategis brand mewah Italia tersebut terhadap pasar Indonesia. Kerja sama dengan mitra strategis seperti Aroma Abadi dan Mal Senayan City pun menjadi kunci dalam memperkuat kehadiran DG Beauty di tanah air. “Butik stand-alone memungkinkan kami untuk menghadirkan seluruh elemen DNA Dolce & Gabbana, dari kemasan mewah hingga interior yang elegan, sehingga konsumen dapat merasakan langsung kualitas dan keunikan produk kami,” jelasnya.