Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika kembali jadi sorotan dunia setelah menjadi saksi kemenangan luar biasa pembalap muda asal Spanyol, Fermín Aldeguer, di ajang MotoGP Indonesia 2025, Minggu (5/10). Balapan yang berlangsung panas itu menempatkan Aldeguer di posisi puncak, sekaligus mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai salah satu rookie paling fenomenal di kelas premier.
Pembalap tim BK8 Gresini Racing Ducati itu menyelesaikan 27 lap dengan catatan waktu 41 menit 7,651 detik, unggul hampir 7 detik dari rival terdekatnya, Pedro Acosta, yang finis kedua. Di posisi ketiga, rekan setim Aldeguer, Álex Márquez, melengkapi podium dengan performa yang tak kalah solid.
Namun, kemenangan Aldeguer tidak datang dengan mudah. Balapan di Mandalika berlangsung penuh drama sejak awal. Beberapa pembalap top seperti Marc Márquez dan Marco Bezzecchi mengalami insiden di lap-lap awal, membuat tensi balapan makin tinggi. Kondisi lintasan yang menantang di tengah panasnya cuaca Lombok juga menambah keseruan dan ketegangan di setiap tikungan.
Setelah sempat berada di posisi kedua di awal balapan, Aldeguer dengan tenang menyalip Acosta di lap ke-10. Sejak saat itu, pembalap berusia 20 tahun itu tampil konsisten, menjaga ritme cepat dan mengamankan posisi terdepan hingga garis finis. Catatan lap tercepatnya, 1 menit 30,499 detik, jadi bukti kemampuan luar biasa yang ia tunjukkan hari itu.
Dalam konferensi pers usai balapan, Aldeguer tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
“Ini adalah mimpi yang jadi nyata,” ucapnya dengan senyum lebar. “Saya tidak pernah membayangkan bisa menang di kelas MotoGP secepat ini. Tim bekerja luar biasa dan motor terasa sangat stabil sepanjang balapan. Mandalika akan selalu jadi tempat spesial buat saya.”
Kemenangan ini bukan hanya penting bagi Aldeguer secara pribadi, tapi juga bersejarah bagi dunia MotoGP. Ia kini tercatat sebagai rookie pertama yang menang di kelas MotoGP sejak Jorge Martín pada 2021, dan pembalap kedua termuda sepanjang sejarah yang berhasil meraih kemenangan di kelas premier setelah Marc Márquez.
Bagi para penonton Indonesia, kemenangan Aldeguer di Mandalika menghadirkan euforia tersendiri. Sorak ribuan fans yang memadati tribun berpadu dengan panorama indah Lombok membuat momen podium terasa megah dan emosional.
Selain itu, keberhasilan Gresini Racing menempatkan dua pembalapnya di podium membuktikan bahwa tim satelit Ducati ini bukan lagi sekadar “pelengkap grid”. Mereka kini jadi kekuatan nyata yang mampu bersaing dengan tim-tim pabrikan besar.
Kemenangan ini juga mempertegas posisi Ducati sebagai dominator di musim 2025. Dengan motor yang semakin stabil dan performa luar biasa dari para pembalap mudanya, mereka kembali menegaskan supremasi di dunia MotoGP.
Fermín Aldeguer sendiri kini jadi sorotan utama dunia balap motor. Dengan usia muda, teknik yang matang, dan mental baja, banyak pengamat menilai bahwa ia bisa jadi calon kuat peraih gelar juara dunia di masa depan.