Trinity Optima Production resmi mendebutkan Glitter, girl group anak berusia sembilan sampai sebelas tahun, yang terdiri dari Callista Aurellia, Kanaya Mia, Luna Allegra, dan Maria Kimberly.
Setelah memperkenalkan diri dengan single pre-debut Kata Ajaib, yang merupakan cover dari lagu Naura Atu, Glitter mengawali perjalanannya lewat extended play (EP) atau album mini bertajuk We Are Glitter.
EP yang dikerjakan beberapa produser, seperti Patrick Effendy dan Tatsuro Miller, menghadirkan pilihan musik yang menyenangkan, inspiratif, dan bisa dinikmati anak-anak maupun orang tua.
Adapun, kehadiran Glitter dengan konsep riang dan penuh energi, ditujukan untuk mengangkat kembali dunia musik anak di Indonesia. Empat member yang ada, membawa keunikan dan bakat mereka masing-masing untuk menjadi idola yang relatable bagi pendengar muda.
“Glitter dibentuk untuk memberikan pilihan hiburan yang tepat untuk anak-anak. Dunia anak adalah dunia yang penuh dengan imajinasi, hal-hal yang jujur dan menyenangkan, ini merupakan landasan kami membentuk grup ini. Musiknya sangat pop, liriknya repetitif, dan mudah dinyanyikan bersama. Kami ingin, pengalaman menikmati lagu-lagu di EP ini menjadi momen kebersamaan yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak dan orang-orang disekitarnya. Kids just want to have fun, itu poin yang paling penting untuk kita garis bawahi.” ucap Simhala Avadana, A&R Trinity Optima Production.
Ada empat track yang jadi materi dalam EP debut ini, dengan Berkilau sebagai lead single. Lagu ini mengkomunikasikan pentingnya mencari kilau diri masing-masing. Dalam hal ini, Glitter merayakan perbedaan dan keberagaman identitas dengan kemasan yang mudah dipahami dan ceria. Sementara pada track Bestie, tema persahabatan jadi pusat utama lagu. Glitter bisa menggambarkan peran positif sahabat dengan pemilihan kosa kata dan nada yang menyenangkan.
Perilisan We Are Glitter turut dilengkapi dengan video musk untuk lead single Berkilau, hasil karya VZLSM dan disutradarai oleh Rayhan Dharmawan. Dalam video tersebut, karakter masing-masing anggota grup digambarkan melalui ikon yang unik shooting star untuk Luna, heart untuk Callista, flower untuk Kimmy, dan butterfly untuk Mia.
Dwi Santoso selaku Head of A&R di Trinity Optima Production pun ikut menyoroti pendekatan unik dari Glitter. “Kami melihat peluang untuk memperkenalkan nilai teamwork melalui musik. Perjalanan Glitter mencerminkan nilai kerja sama, kerja keras dan persiapan. Kami ingin menunjukkan kepada anak-anak bahwa keberhasilan bisa dicapai melalui dedikasi dan usah.” tuturnya. Melewati 1000 jam jadwal latihan yang padat untuk vokal, koreografi, dan berbagai workshop lain sebagai performer. Melalui kerja sama orang tua dan tim label yang suportif, Glitter siap untuk melangkah mewujudkan mimpi besarnya di industri musik.
