Stroke tidak cuma menyerang usia tua. Kini, siapa saja bisa terkena stroke, termasuk anak muda. Stroke sendiri sebuah kondisi medis yang disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Kondisi ini menghambat aliran darah ke otak dan menyebabkan kematian sel otak.
Umumnya, stroke menyerang kelompok usia dewasa tua. Namun, sejumlah peneliti menemukan usia terkena stroke semakin mundur hingga sebelum 45 tahun dalam beberapa tahun terakhir.
Stroke di usia muda dapat muncul seiring terjadinya obesitas, tekanan darah tinggi, dan juga diabetes. Ada juga beberapa faktor risiko lain yang bisa jadi penyebab stroke di usia muda. Misalnya seperti infeksi virus tertentu, masalah kardiovaskular seperti kolesterol tinggi, kehamilan, pola makan, dan faktor genetik.
Terdapat kebiasaan lainnya yang dapat membuat kalian menderita stroke di usia muda.
Sering Makan Gorengan
Makanan tinggi lemak, seperti gorengan, sangat bisa memicu stroke. Sebuah penelitian menemukan, orang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak punya risiko 40 persen lebih tinggi mengalami stroke. Selain gorengan atau makanan yang digoreng, hindari juga kebiasaan mengkonsumsi daging merah atau makanan olahan.
Jomblo Terus-menerus
Terdapat sebuah penelitian di Tel Aviv University menemukan, orang yang menikah di usia paruh baya memiliki risiko stroke 64 peren lebih kecil dibandingkan mereka yang memilih tidak menikah selamanya. Dengan demikian, memilih untuk terus melajang seumur hidup tampaknya bukan pilihan yang sehat untuk otak.
Namun demikian, bukan harus asal menikah yang dimaksud di sini, pernikahan juga harus bahagia. Laporan yang sama menemukan, orang yang menjalani pernikahan yang tidak memuaskan memiliki risiko stroke yang hampir sama dengan mereka yang melajang.
Sering Mengeluh
Tidak ada salahnya sesekali mengeluh kehidupan. Tapi, kalau mengeluh dijadikan ‘aktivitas harian’, maka bisa jadi masalh. Kebahagiaan adalah kunci dalam kesehatan kardiovaskular. Sering mengeluh bisa jadi salah satu tanda ketidakbahagiaan dalam hidup.
Sebuah penelitian pada tahun 2001 menemukan, suasana hati dan sikap positif dapat melindungi seseorang dari risiko stroke.
Gemar Makan Tapi Malas Gerak
Makan memang dibutuhkan untuk bertahan hidup, Namun, jika dilakukan berlebihan dan tidak terkontrol, maka makanan bisa jadi masalah. Masalah juga bakal semakin runyam jika kebiasaan makan berlebihan tidak terkontrol itu tidak dibarengi dengan aktivitas fisik.
Kebiasaan di atas berisiko meningkatkan berat badan, Sebuah penelitian menemukan, berat badan berlebihan bisa meningkatkan risiko stroke.
Merokok
Bukan sebuah rahasia lagi, merokok jadi salah satu kebiasaan yang membuat stroke di usia muda. American Heart Association (AHA) bahkan menyebutkan bahwa riiko stroke bisa meningkat hingga dua kali lipat jika seseorang punya kebiasaan merokok.