Seorang pria yang berumur 24 tahun asal China memiliki kisah yang terbilang cukup tidak masuk akal, akan tetapi itu merupakan sebuah kenyataan. Pira dengan nama Zhang Zilong itu baru tahu bahwa keluarganya merupakan konglomerat setelah lulus dari universitas atau di usianya 20 tahun.
Selama waktu tersebut, keluarga Zilong terkesan hidup pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta pendidikan. Namun, Zilong ternyata putra pemilik merek dagang makanan ringan terkenal di China.
Dimana selama 20 tahun lebih, ayahnya, bernama Zhang Yudong berbohong kepadanya. Menurut Zilong, sang ayah sengaja menutupi kepada dirinya dengan tujuan agar dia terpacu untuk bekerja keras mencapai kesuksesan, bukan mengandalkan kekayaan keluarga.

Yudong merupakan pendiri sekaligus pemimpin perusahaan makanan ringan Mala Prince yang berbasis di Hunan. Perusahaan memproduksi makanan senilai 600 juta yuan atau sekitar Rp 1,4 triliun setiap tahun. Merek Mala Prince juga dibuat pada tahun yang sama dengan kelahiran Zilong.
Zilong bercerita bahwa dirinya dibesarkan di sebuah flat sederhana di daerah Pingjiang, Provinsi Hunan. Dia mengenyam pendidikan di salah satu sekolah menengah terbaik di Changsa, ibu kota Hunan. Tentu saja Zilong biasa masuk sekolah itu tanpa embel-embel nama bear keluarganya.
Bukan itu aja, Zilong diberi tahu ayahnya bahwa bisnis keluarga leu, bahkan berhutang banyak. Oleh karena itu setelah lulus dari universitas, Zilong sudah berencana di perusahaan dengan gaji sekitar 6.000 yuan sebelum. Uang gajinya itu dia niatkan untuk membantu membayar utang keluarga.
Akan tetapi sebelum ia bekerja, Yudong akhirnya membongkar permainan drama tersebut kepada anaknya bahwa sebenarnya mereka keluarga kaya raya. sejak itu mereka pindah tempat tinggal ke sebuah vila yang baru dibangun dengan biaya 10 juta yuan.
Kini, Zilong merintis untuk menggantikan ayahnya kelak sebagai pemimpin perusahaan dengan bekerja di departemen e-commerce. Uniknya para karyawan lain memperlakukan Zilong seperti teman biasa, bukan sebagai anak bos. Dia sependapat dengan ayahnya yakni tidak ingin hidup ‘fu er dai’. istilah China yang artinya kira-kira kaya karena keturunan. Kisah ini pun viral di media sosial Douyin setelah kisahnya terungkap. Sejumlah berbagai komentar berdatangan mulai dari tidak percaya hingga iri dengan kisahnya seperti sebuah drama.