Search
Close this search box.

Horor Kemacetan, Saatnya Hidupkan Lagi Tren “Work from Everywhere”

"Tren ini mengingatkan bahwa produktivitas tak selalu berarti duduk di kursi kantor dari pagi hingga sore. "

Jakarta – Kemacetan di kota besar kembali menjadi mimpi buruk bagi para pekerja. Waktu tempuh yang semakin lama, polusi udara meningkat, hingga stres berkepanjangan membuat banyak orang kembali merindukan masa ketika bekerja tak harus dari kantor. Kini, tren “Work from Everywhere” (WFE) kembali jadi sorotan sebagai solusi nyata menghadapi horor kemacetan.

Berbeda dari work from home, konsep work from everywhere memberi kebebasan penuh bagi karyawan untuk bekerja dari mana saja—rumah, kafe, coworking space, bahkan dari luar kota. Selama terkoneksi dengan internet dan produktivitas terjaga, lokasi tak lagi jadi batasan.

Menurut laporan Harvard Business Review, 68 persen pekerja yang mendapat fleksibilitas lokasi kerja mengaku lebih fokus dan efisien. Sementara itu, tingkat kelelahan kerja (burnout) turun hingga 30 persen pada perusahaan yang menerapkan sistem hybrid atau WFE.

Namun, usai pandemi, banyak perusahaan justru kembali menerapkan sistem kerja penuh di kantor. Padahal, dengan situasi lalu lintas yang semakin padat dan biaya transportasi yang terus naik, WFE bisa menjadi solusi strategis jangka panjang. Tak hanya untuk meningkatkan kualitas hidup karyawan, tetapi juga membantu menekan emisi karbon akibat kemacetan.

Dengan kemajuan teknologi dan sistem kolaborasi daring, pekerjaan kini bisa dilakukan tanpa batas tempat. Waktu yang biasanya terbuang di jalan dapat dimanfaatkan untuk beristirahat, berolahraga, atau bahkan meningkatkan kreativitas.

Tren ini mengingatkan bahwa produktivitas tak selalu berarti duduk di kursi kantor dari pagi hingga sore. Di tengah hiruk-pikuk jalanan dan asap kendaraan, mungkin sudah saatnya perusahaan dan pemerintah kembali membuka ruang bagi pola kerja fleksibel.

Karena di kota besar seperti Jakarta, “Work from Everywhere” bukan sekadar tren gaya hidup modern — melainkan cara untuk bertahan di tengah kemacetan yang kian tak manusiawi.