Sebuah jembatan di area Pelabuhan Baltimore, Amerika Serikat (AS) roboh setelah ditabrak kapal kargo dengan ukuran besar pada Selsa (26/3/24) pagi waktu setempat. Insiden ini menyebabkan enam orang hilang dan diperkirakan tewas, selain itu memaksa penutupan salah satu pelabuhan paling sibuk di pesisir timur AS.
Sejumlah pejabat penjaga pantai AS dan juga pihak Kepolisian Negara Bagian Maryland menjelaskan operasi pencarian dan penyelamatan dihentikan sementara sekitar 18 jam usai insiden terjadi, karena tim penyelam menghadapi kondisi berbahaya di perairan gelap dan dipenuhi puing.
Laksamana Muda Shannon Gilreath dari Otoritas Penjaga Pantai AS mengakui bahwa tidak ada harapan untuk menemukan enam orang yang dilaporkan hilang. Dalam keadaan hidup karena suhu air yang sangat dingin dan lamanya waktu telah berlalu sejak insiden terjadi.
Kolonel Roland Butler dari Kepolisian Negara Bagian Maryland, secara terpisah, mengatakan bahwa otoritas berwenang berharap untuk segera melanjutkan operasi pencarian dengan melibatkan tim penyelam setelah matahari terbit pada Rabu (27/4) pagi waktu setempat untuk mencari jenazah para pekerja yang hilang.
Insiden ini terjadi ketika kapal kontainer bernama Dali, berbendera Singapura, yang berangkat dari Pelabuhan Baltimore menuju ke Sri Lanka, tiba-tiba menabrak tiang penyangga Jembatan Francis Scott Key yang membentang di muara Sungai Patapsco pada Selasa (26/3/24) dini hari waktu setempat.
Bagian jembatan sepanjang 1,6 mill atau sekitar 2.57 kilometer langsung ambruk dan jatuh ke dalam air sungai di bawahnya yang memiliki suhu membekukan. Sejumlah kendaraan dan orang-orang pun ikut tercebur ke dalam sungai.
Para petugas penyelamat berhasil menyelamatkan dua orang yang jatuh ke sungai, dengan salah satu korban kini dirawat di rumah sakit setempat. Kedua orang itu dan enam pekerja yang hilang merupakan bagian dari awak proyek menutup lubang di permukaan jalanan pada jembatan tersebut.
Kapal kontainer itu melaporkan kehilangan daya sebelum tabrakan terjadi, yang memungkinkan otoritas setempat menghentikan lalu lintas di jembatan tersebut sebelum akhirnya ambruk. Ditegaskan Woore bahwa jembatan itu sudah sesuai dengan kode etik keselamatan dan tidak ada masalah struktural yang diketahui. Otoritas setempat juga menyatakan tidak ada bukti sabotase atau pelanggaran dalam insiden ini.