Keraton Kasunanan Surakarta resmi memasuki babak baru setelah KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram naik takhta sebagai Paku Buwono XIV (PB XIV). Ia menggantikan ayahandanya, Paku Buwono XIII, yang wafat pada awal November 2025.
Menariknya, sang raja baru ini masih berusia 23 tahun, menjadikannya salah satu pemimpin termuda dalam sejarah panjang Keraton Surakarta. Lahir pada 26 September 2002, PB XIV dikenal sebagai sosok cerdas dan rendah hati. Ia menyelesaikan pendidikan S1 Hukum di Universitas Diponegoro dan kini melanjutkan studi magister di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Penobatan resmi berlangsung pada 5 November 2025 di kompleks Keraton Surakarta, dihadiri keluarga besar keraton, pejabat daerah, serta ribuan abdi dalem dan warga yang ingin menyaksikan momen bersejarah tersebut.
Sebagai pemimpin dari generasi Gen Z, PB XIV membawa semangat baru untuk menjembatani nilai tradisi dengan dunia modern. Ia disebut ingin menjadikan Keraton Surakarta lebih terbuka bagi publik, terutama bagi generasi muda yang mulai menjauh dari akar budaya Jawa.
Tantangan yang dihadapinya tidak kecil. Selain menjaga keharmonisan internal keraton, PB XIV juga diharapkan bisa menghidupkan kembali peran budaya keraton di tengah masyarakat modern. “Saya ingin menjaga warisan leluhur, tapi juga membuatnya relevan di zaman ini,” katanya dalam pernyataan usai jumenengan.
Dengan latar pendidikan kuat dan pandangan modern, Paku Buwono XIV diharapkan bisa membawa Keraton Surakarta memasuki era baru — di mana tradisi dan teknologi bisa berjalan beriringan tanpa kehilangan jati diri Jawa.











