Seorang pria asal Kanada kini tengah diburu polisi setelah lagunya yang dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) menimbulkan kehebohan besar di industri musik. Lagu tersebut meniru suara dua penyanyi papan atas dunia dengan sangat realistis, hingga banyak orang percaya kalau itu rilisan resmi.
Masalah muncul ketika pihak label musik besar mengetahui lagu tersebut bukan karya asli, melainkan hasil rekayasa suara berbasis AI. Pria itu pun dilaporkan atas pelanggaran hak cipta dan penyalahgunaan identitas digital artis.
Sebelum tertangkap, ia sempat mengunggah lagu itu ke beberapa platform streaming dan video, yang langsung viral dalam waktu singkat. Namun begitu penyelidikan dimulai, semua akun dan unggahan terkait langsung menghilang.
Polisi menyebut kasus ini bisa jadi contoh nyata penyalahgunaan AI di dunia kreatif, sekaligus peringatan bagi para pembuat konten agar lebih bijak menggunakan teknologi. Kasus ini juga memicu perdebatan baru: apakah karya yang dihasilkan AI bisa disebut “inovasi,” atau justru bentuk pencurian identitas di era digital?
