Search
Close this search box.

Loenar Van Hail Band Pendatang Baru Persembahkan Lagu Baru “Live to Live”

"Hampir keseluruhan track Live to Live meliputi, gitar, bass, drum, dan synth"

Band rock pendatang baru dari Bandung bernama Loenar Van Hail merilis lagu berjudul Live to Live pada Jumat (12/7/24) lalu. Band yang beranggotakan Imansyah Hidayat, Indra Rusmana Putra, M. Alfi Rumana, dan Fayyadh Adha Bestari memberikan salam apa para pencinta musik dengan hadirkan lagu baru mereka.

Lagu Live to Live menghadirkan nuansa fusi rock klasik ugal-ugalan yang mengingatkan pendengarnya pada gelombang hard-rock era 70 hingga 90-an. Dengan vokal melengking, riff menusuk, bass-line. dan drum menggebu komplit dengan bunyi-bunyi penyintesis galaktis dari tuts synthesizer sebagai pemanis.

Bangunan musikal berdurasi 5 menit lebih itu lantas dilukiskan pada kanvas tema tentang pencarian hidup. Spesifiknya narasi yang dibawa berangkat dari keresahan mengenai pencarian tujuan hidup yang dihadapkan pada berbagai pertanyaan diri sendiri, baik itu terkait asal muasal kenapa manusia dilahirkan, untuk apa hidup, dan bagaimana cara menjalaninya secara bijak.

“Lagu ini kami hadirkan dalam dua perspektif pemaknaan. Pertama, kami mencoba merepresentasikan suatu fase kehidupan yang dipercayai, bahwa setelah mati, kita akan dihadapkan dengan kehidupan lain yang kekal dan abadi . Kedua, perihal bagaimana ‘hidup’ mampu memberi kehidupan bagi sekitar kita, entah itu manusia, hewan, tumbuhan, makhluk ghaib dan apapun objek hidup di bumi ini,” ucap Imansyah Hidayat.

Terkait dengan penjelasan pemaknaan kedua tersebut, dengan kata lain, Live to Live bisa disederhanakan menyoal peran manusia dan kebermanfaatannya bagi sesama maupun ekosistem. “Seumpama kita memberikan penyadaran, menyuguhkan ragam perspektif dalam melihat suatu hal, mengobarkan spirit, dan menumbuhkan rasa cinta. Bukan kah itu bentuk dari hidup ? Ya. ‘Live to Live’ adalah bagaimana kita saling memberikan kehidupan.” jelas Imansyah Hidayat.

Lebih jauhnya lagi lagu ini juga segendang sepenarian atau semacam sinisme bagi orang-orang yang oportunis sarat krisis empati, dan mengelakkan kuncian falsafah memanusiakan manusia. Dalam konteks tertentu, turut pula menyoroti konsep hidup segelintir orang yang masih berkutat pada sifat fatalistik, menyerahkan semua urusan pada langit sebelum manusia mencoba mewujudkannya. “‘Live to Live’ adalah lagu lama yang ingin coba kita bongkar, bahwasanya semesta tidak akan memberikan apa yang manusia minta secara gratis dan cuma-cuma,” sebut Imansyah Hidayat.

Secara teknis, hampir keseluruhan track Live to Live meliputi, gitar, bass, drum, dan synth direkam di Escape Studio Bandung pada pertengahan tahun 2023 dengan arahan Tiar Renas Yutriana (SUPERFINE). Sementara untuk vokal, proses perekamannya dilakukan di Albatross Studio dengan vokal director Goegah Gundara. Adapun Puja Purnama ditunjuk sebagai penata suara dan penyelaras akhir.  Lagu ini menyertakan sampul yang dikerjakan oleh Al Azthra Verdijantoro.

Lagu Live to Live bisa didengarkan di berbagai toko musik digital berbagai macam platform musik digital.