Pecinta kucing tentu familiar dengan banyak varian ras dari hewan imut berbulu itu, bukan? Tetapi bagaimana dengan lynx alias bobcat yang juga termasuk jenis kucing, namun hidup dialam liar?
Sebenarnya wajar saja kalau jenis kucing berbadan besar tersebut kurang dikenal di Indonesia. Pasalnya, ia memang berasal dari daratan di Amerika Utara. Dibanding kucing kebanyakan yang sering berkeliaran di rumah atau di kampung-kampung, lynx ukurannya sekitar dua kali lipat lebih besar.
Hewan liar satu ini punya nama ilmiah lynx rufus. Selain ukuran tubuh yang lebih besar, ada ciri fisik yang membedakan dengan kucing pada umumnya, yakni bentuk telinganya yang unik. Bentuk telinga lynx berumbai, yang jika dilihat dari jauh maka akan kelihatan seolah antena kecil.
Dikutip dari National Geographic, berat seekor lynx bisa mencapai sekitar 4-13 kilogram, sementara panjang tubuhnya dapat mencapai antara 70-120 sentimeter. Jumbo sekali, bukan?
Ada alasan mengapa lynx disebut juga sebagai bobcat, yaitu karena ekornya yang berayun. Mengambil spelling bahasa Inggris, berayun bisa diterjemahkan menjadi bobbed. Itu sebabnya, kucing ini disebut disebut bobcat.
Lynx termasuk hewan soliter yang hidup tanpa membuat kelompok. Meski begitu, seekor lynx betina dewasa akan tetap hidup bersama anak-anaknya hingga 12 bulan untuk mengajari mereka berburu dan mencari makan. Tempat hidupnya di wilayah dekat hutan, rawa, gurun, sampai dengan area pinggiran kota. Karena termasuk hewan nokturnal, maka di malam hari mereka lebih aktif.
Makanan lynx di antaranya kelinci, burung, tikus dan tupai. Konon kucing besar ini juga mampu berburu dan memakan mangsa yang ukuran tubuhnya lebih besar dari mereka. Setelah mengintai mangsa diam-diam, seekor lynx akan melompat hingga jarak tiga meter untuk menyergap mangsanya. Uniknya, meski sepintas seram, nyatanya lynx tidak bisa mengaum.
