Search
Close this search box.

Makna Cinta Tanpa Syarat Menurut Dua Maestro: Iwan Fals dan Ebiet G. Ade

"Meski berbeda gaya, keduanya sepakat bahwa cinta tanpa syarat bukan sekadar perasaan, tapi pilihan untuk tetap setia dan peduli, bahkan ketika tidak ada yang membalas."

Dua nama besar dalam musik Indonesia, Iwan Fals dan Ebiet G. Ade, sama-sama dikenal bukan cuma karena suara dan lirik yang kuat, tapi juga karena kedalaman pesan yang mereka sampaikan. Salah satu tema yang sering muncul dalam karya mereka adalah cinta tanpa syarat — cinta yang tidak menuntut balasan, tapi memberi sepenuh hati.

Bagi Iwan Fals, cinta tidak selalu soal pasangan atau romansa. Lewat lagu seperti “Ibu” dan “Yang Terlupakan”, Iwan menggambarkan cinta sebagai bentuk ketulusan dan pengorbanan tanpa pamrih. Baginya, cinta sejati muncul dalam tindakan nyata, bukan sekadar kata. “Cinta itu sederhana, tapi kuat. Ia membuat orang bertahan,” begitu kira-kira esensi yang selalu muncul dari lirik-liriknya.

Sementara itu, Ebiet G. Ade membawa cinta ke arah yang lebih lembut dan spiritual. Dalam lagu “Titip Rindu Buat Ayah” atau “Berita Kepada Kawan”, Ebiet menulis tentang cinta yang hadir dalam doa, keikhlasan, dan empati. Ia melihat cinta sebagai bentuk penerimaan — mencintai tanpa menuntut, memahami tanpa harus memiliki.

Meski berbeda gaya, keduanya sepakat bahwa cinta tanpa syarat bukan sekadar perasaan, tapi pilihan untuk tetap setia dan peduli, bahkan ketika tidak ada yang membalas.

Melalui karya-karya mereka, Iwan Fals dan Ebiet G. Ade mengingatkan kita bahwa cinta sejati hidup dalam keheningan, kesetiaan, dan keberanian untuk terus memberi — tanpa syarat apa pun.