Search
Close this search box.

Masih Ingat Nada Dering Nokia yang Legendaris? Ini Asal Muasalnya

"Nada dering Nokia adalah bukti bahwa musik, meski sesederhana empat bar gitar klasik, bisa meninggalkan jejak abadi. "

Bagi generasi yang tumbuh di era 1990-an hingga awal 2000-an, bunyi khas “dong-ding-dong-ding” dari ponsel Nokia pasti tak asing di telinga. Nada dering tersebut begitu melekat dengan merek Nokia, hingga menjadi salah satu suara paling dikenal di dunia teknologi. Namun, tahukah kamu kalau nada ikonik itu sebenarnya berasal dari karya musik klasik yang sudah ada jauh sebelum ponsel ditemukan?

Nada dering yang kini dikenal sebagai Nokia Tune pertama kali digunakan pada ponsel Nokia 2110 pada tahun 1994. Saat itu, Nokia sedang mencari identitas suara yang khas dan mudah diingat — sesuatu yang bisa langsung membuat orang tahu, “Itu Nokia.” Ternyata, jawabannya datang dari sebuah karya gitar klasik Spanyol berjudul “Gran Vals” yang diciptakan oleh komponis Francisco Tárrega pada tahun 1902.

Bagian yang digunakan Nokia hanyalah potongan kecil dari lagu “Gran Vals,” tepatnya empat bar dari bagian tengah lagu tersebut. Karena karya Tárrega sudah berada di ranah publik domain (hak ciptanya telah habis masa berlakunya), Nokia bisa menggunakan melodi itu tanpa perlu membayar lisensi. Pilihan ini terbukti jenius: melodinya sederhana, hangat, dan mudah dikenali bahkan dari speaker ponsel monofonik sekalipun.

Seiring waktu, nada dering ini menjadi identitas global Nokia. Di masa keemasannya pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an, jutaan ponsel Nokia terjual di seluruh dunia, dan nada itu terdengar di mana-mana — dari bus, sekolah, hingga kantor. Banyak orang bahkan menjadikan bunyi itu sebagai simbol status: jika ponselmu berbunyi dengan Nokia Tune, artinya kamu memakai salah satu merek ponsel paling bergengsi saat itu.

Nada ini juga berevolusi seiring perkembangan teknologi ponsel. Dari versi monofonik yang sederhana, kemudian berubah menjadi polifonik dengan nada lebih kaya, hingga akhirnya menjadi real-tone yang menyerupai gitar asli. Setiap kali Nokia memperkenalkan ponsel baru, versi baru dari Nokia Tune pun muncul dengan aransemen yang lebih modern — tapi tetap mempertahankan melodi aslinya.

Kini, meskipun era kejayaan Nokia telah bergeser oleh smartphone modern, Nokia Tune masih menjadi bagian dari sejarah budaya pop dan teknologi. Nada tersebut tak hanya sekadar suara notifikasi, tapi juga pengingat masa di mana ponsel pertama kali menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Bagi banyak orang, mendengar bunyi itu lagi seperti membuka kotak kenangan: masa saat mengetik SMS pakai tombol T9, bermain Snake, dan menukar logo operator lewat inframerah.

Nada dering Nokia adalah bukti bahwa musik, meski sesederhana empat bar gitar klasik, bisa meninggalkan jejak abadi. Di tengah dunia digital yang terus berubah, suara itu tetap menjadi simbol nostalgia — nada kecil yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.