Search
Close this search box.

“Nembak” Orang yang Kita Suka: Saatnya Berani Jujur

"Nggak ada yang salah dengan ngungkapin apa yang hati lo rasain. Karena jujur aja, hidup terlalu singkat buat terus-terusan mikirin what if. Jadi kalau lo beneran suka sama dia, mungkin ini saatnya lo bilang."

Siapa sih yang nggak pernah ngalamin deg-degan gara-gara suka sama seseorang? Rasanya campur aduk: seneng tiap ketemu, insecure kalau lagi jauh, sampai overthinking soal “kira-kira dia juga suka nggak ya?”. Nah, di titik ini biasanya ada satu langkah besar yang paling bikin was-was: nembak.

Menyatakan perasaan itu emang nggak gampang. Banyak orang milih simpen rasa dalam hati karena takut ditolak atau takut hubungan jadi awkward. Padahal, jujur soal perasaan bisa bikin hati lebih lega dan nunjukkin kalau kita serius.

Nembak juga nggak harus selalu pakai kata-kata puitis yang ribet. Justru, kalimat simple kayak “Aku suka sama kamu, mau nggak kita jalanin ini bareng?” bisa lebih ngena kalau disampaikan dengan tulus. Kuncinya ada di keberanian dan ketulusan.

Psikolog relationship sering bilang, menyimpan rasa terlalu lama justru bikin diri makin tertekan. Begitu kita jujur, ada dua kemungkinan: diterima atau belum. Kalau diterima, selamat—itu awal dari cerita baru yang seru! Kalau belum, at least kamu udah lega dan nggak lagi dihantui rasa “andai aja aku pernah bilang”.

Intinya, cinta itu soal berani. Nggak ada yang salah dengan ngungkapin apa yang hati lo rasain. Karena jujur aja, hidup terlalu singkat buat terus-terusan mikirin what if. Jadi kalau lo beneran suka sama dia, mungkin ini saatnya lo bilang.

Jadi, lo tim simpen rasa sampai gebetan peka sendiri, atau tim jujur dulu biar jelas arahnya?