Sebuah tas termahal di dunia dipamerkan di runway peragaan koleksi spring/summer Rabanne 2025 di Paris Fashion Week pada Rabu (25/9) lalu. Rumah mode Prancis yang berdiri pada 1966 ini memberikan penghormatan kepada mendiang ikon gaya dan penyanyi Françoise Madeleine Hardy. Rabanne memamerkan tas Nano emas 18 karat sebagai bagian dari koleksi siap pakai musim ini.
Paco Rabanne membuatkan tas bahu cakram Nano untuk mendiang Hardy pada 1969. Penyanyi itu baru saja meninggal dunia pada Juni lalu. Menurut Independent, Maison yang terkenal itu menghabiskan 100 jam mengerjakan tas itu bersama Arthus Bertrand, seorang pengrajin perhiasan Prancis.

Sebagai penghormatan, Direktur Kreatif Rabanne Julien Dossena membuat kenang-kenangan chainmail eksklusif Hardy, dan memadukannya dengan gaun mini berpotong renda emas. Julien Dossena juga terlihat mengenakan heels runcing metalik dan kalung liontin pada koleksi terbaru.
Tas berbentuk persegi ini dibanderol seharga 279.000 Dolar AS atau sekitar Rp4,2 miliar. Tas tersebut memiliki harga yang lebih tinggi daripada tas mana pun yang saat ini ada di pasaran, bahkan Hermès Birkin. Tas Birkin biasanya berharga antara 17 ribu hingga 200 ribu Dolar AS (setara Rp257 juta hingga Rp3 miliar), tergantung pada ukuran dan tahun pembuatannya.

Dalam Soetheby’s yang merangkum daftar tas termahal, tercatat yang pernah terjual adalah Diamond Himalaya Birkin 30 seharga 450 ribu Dolar AS atau setara Rp6,8 miliar pada 2022. Tas ini dihiasi emas putih 18 karat dan berlian putih.
Rabanne percaya Hardy sebagai sosok inspirasi yang tepat dalam mempromosikan rancangannya. Rabanne sendiri mampu mewujudkan konsep desain dalam bahan yang tidak biasa seperti, logam, klip kertas, dan aluminium foil. Rabanne dan Hardy bekerja sama selama bertahun-tahun. Seiring perkembangan fesyen and tren, tas Hardy tetap eksis dan menempati posisi teratas penyandang “paling mahal di dunia” menurut Women’s Wear Daily.