Di Paris terdapat sebuah lomba jalan cepat yang ditujukan untuk seluruh pramusaji atau pelayan kafe untuk menentukan siapa yang paling cekatan. Dalam kompetisi yang disebut Course des Cafes itu, para pelayan bercelemek membawa sajian sarapan lalu berjalan cepat.
Sekitar 200 pramusaji ikut serta dalam palapan yang digelar pada akhir Maret lalu. Sambil memegang nampan bundar berisi sarapan khas Perancis yang terdiri dari croissant, kopi, dan segelas air, mereka berangkat dengan langkah cepat sejauh 2 km (1,24 mil) melalui jalan-jalan di distrik bersejarah Marais di sekitar Balai Kota.

Perlombaan ini memiliki aturan yang cukup sederhana yaitu baki hanya di satu tangan, jangan berlari, dan tidak ada remah atau setetes pun yang tumpah. Ini terbuka untuk para pelayan profesional, peserta magang dan pelayanan paruh waktu. Pada garis akhir, juri memeriksa nampan untuk menentukan apakah semuanya telah tiba dalam keadaan utuh.
Hadiah bagi juaranya adalah gelar kejayaan menjadi pramusaji tercepat di kota, serta medali dan hadiah menginap satu malam di hotel mewah. Dua orang menjadi pemenang dalam perlombaan ini. Yakni, Pauline Van Wymeersch dengan catatan waktu 14 menit 12 detik dan amy Lamrous dengan waktu 13 menit 30 detik.

Lomba pada tahun 2024 ini adalah yang pertama kalinya digelar setelah vakum sejak tahun 2011. Perlombaan ini pertama kali diadakan pada tahun 1914 dan dikenal sebagai “Ia course de garcons de cafe”, yang saat itu disebut “garcons” dan hampir seluruh pesertanya adalah laki-laki. Pramusaji yang ikut diharapkan membawa nampan berisi botol dan tiga gelas sejauh 8 km.
Acara serupa telah diadakan di Marseille, Trouville, Limoges dan kota-kota lain di Prancis. Akan tetapi perlombaan tradisional tersebut belum diadakan di Paris sejak tahun 2011 karena kurangnya sponsor. Tahun ini, Balai Kota turun tangan dan otoritas air kota Eau de Paris menyediakan €100.000 (Rp1,7 milyar) untuk nampan, celemek, kopi, dan croissant.
Dalam acara ini juga ditujukan untuk menyorot kurangnya staf di sektor hotel-restoran di Paris. Direktur Brasserie LIPP, Stephane Counelaki, mengatakan perlombaan ini adalah salah satu cara untuk mempromosikan profesi pramusaji sebagai profesi ‘yang luar biasa’.