Pebulutangkis China Zhang Zhi Jie meninggal dunia setelah sempat pingsan di lapangan ketika berlaga dalam pertandingan Asia Junior Championship (AJC) 2024, Minggu (30/6/24). Inilah kronologi meninggalnya Zhang Zhi Jie di AJC 2024.
Tim beregu campuran China menghadapi Jepang pada pelaksanaan AJC 2024 hari ketiga. China dan Jepang tengah bersaing menjadi juara Grup D. Selain Negeri Tirai Bambu dan Negeri Sakura, dua penghuni lain Grup D adalah Singapura dan Hong Kong.

China dan Jepang sama-sama mengemas kemenangan atas Singapura dan Hong Kong pada Jumat (28/6/24) dan Sabtu (29/6/24). Duel China vs Jepang dimulai dengan laga ganda campuran. Lin Xiang Yi/Liu Yuan Yuan menang atas Yuto Nakashizu/Aya Tamaki sehingga China unggul.
Pada laga kedua, Nina Matsuta mengalahkan tunggal putri China Xu Wen Jing. Skor menjadi 1-1. Zhang Zhi Jie yang merupakan tunggal putra andalan China tampil melawan Kazuma Kawano pada laga ketiga. Pertandingan berlangsung alot.
Pada skor 11-11 ketika hendak menerima servis dari Kawano, Zhang Zhi Jie terjatuh dan kemudian tengkurap di lapangan. Badannya sempat terlihat kejang. Pelatih China sempat masuk ke lapangan, namun tidak bisa berbuat apa-apa.
Tim medi kemudian datang sekitar 40 detik kemudian dan langsung memberi bantuan. Zhang ZhiJie kemudian diangkut menggunakan tandu ke luar lapangan. Merujuk pada pernyataan Badminton Asia dan PBSI, Zhang Zhi Jie pingsan di lapangan lalu dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI Broto Happy menjelaskan, Zhang dibawa ke RSPAU dr. S. Hardjolukito setelah mendapatkan pertolongan pertama karena kolaps saat bertanding di GOR Amongrogo, Kota Yogyakarta, Minggu malam.
Broto mengklaim, pertolongan pertama yang diberikan telah dilakukan dokter sesuai SOP dan guidelines yang berlaku di setiap turnamen bulutangkis internasional dari BWF dan Badminton Asia. Demikian pula pemilihan RSPAU dr. S. Hardjolukito sebagai rumah sakit rujukan sesuai dengan rekomendasi federasi badminton Asia terkait jarak dan fasilitas yang tersedia, selain itu sudah dicantumkan dalam prospectus yang disetujui oleh referee.
“Setelah referee mengizinkan tim medis untuk masuk arena pertandingan, tim medis kemudian melakukan pemeriksaan survei awal dan pertolongan awal sesuai dengan prosedur. Korban (Zhang Zhie Jie) mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan yang tidak kuat dan langsung dibawa ke RSPAU dr. S. Hardjolukito,” terang Broto.
Sampainya di UGD RSPAU dr. S. Hardjolukito, dilakukan pemeriksaan kepada Zhang dan hasilnya tidak ditemukan detak nadi juga tidak ada nafas spontan. Sehingga, kata Broto, saat itu dilaksanakan prosedur pertolongan medis berupa pijar jantung luar disertai alat bantu napas selama tiga jam.
Kata Broto, Zhang tidak menunjukkan respon sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis pun menyatakan kepada pihak official tim China bahwa Zhang meninggal dunia pada pukul 20.50. WIB. Perjalanan dari GOR Among Rogo sampai ke rumah sakit disebutkan dicapai dalam waktu kurang dari dua menit. Dari kejadian tersebut menjelaskan bahwa Zhang memang mengalami henti jantung mendadak, walau begitu penyebab kematiannya belum bisa diketahui.