Search
Close this search box.

Pendapatan Microsoft Susut Rp 51,6 Triliun Gara-Gara OpenAI, Induk ChatGPT

"Sumber lain menyebut bahwa sebagian besar “kebocoran pendapatan” terjadi karena bagi hasil lisensi dan biaya cloud untuk operasional OpenAI yang ditanggung Microsoft melalui Azure."

Meski dikenal sebagai salah satu raksasa teknologi paling stabil di dunia, Microsoft ternyata harus menelan pil pahit. Laporan keuangan terbaru menunjukkan pendapatan mereka menyusut sekitar Rp 51,6 triliun, dan penyebabnya datang dari tempat yang cukup tak terduga — OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT yang justru selama ini jadi mitra strategis mereka.

Kerja sama Microsoft dan OpenAI awalnya disebut-sebut sebagai “kolaborasi masa depan AI”. Microsoft menginvestasikan miliaran dolar untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam produk mereka seperti Copilot, Bing Chat, dan Office 365 AI. Tapi ternyata, beban operasional dan investasi besar-besaran ke infrastruktur AI — terutama untuk mendukung model seperti GPT-4 dan GPT-5 — justru bikin keuangan Microsoft sedikit “goyah.”

Menurut laporan Bloomberg Tech, pengeluaran Microsoft untuk mendukung server dan GPU khusus AI meningkat tajam selama kuartal terakhir. Di sisi lain, pendapatan dari layanan AI belum sepenuhnya menutup biaya tersebut. “Kami percaya ini investasi jangka panjang, tapi untuk saat ini, margin laba kami jelas tertekan,” ujar Amy Hood, CFO Microsoft.

Sumber lain menyebut bahwa sebagian besar “kebocoran pendapatan” terjadi karena bagi hasil lisensi dan biaya cloud untuk operasional OpenAI yang ditanggung Microsoft melalui Azure. Dengan tingginya trafik global ChatGPT, beban komputasi otomatis melonjak — dan biayanya pun ikut membengkak.

Namun, para analis tetap optimis. Mereka menilai bahwa meskipun Microsoft “rugi sementara”, langkah ini akan memperkuat posisi mereka di industri AI dalam jangka panjang. Integrasi Copilot di Windows dan produk Office, misalnya, diperkirakan bakal menghasilkan pemasukan besar tahun depan.

Dengan kata lain, meski sekarang pendapatan Microsoft sedikit menguap, perusahaan ini sedang menyiapkan pijakan untuk masa depan — di mana AI bukan lagi beban, tapi mesin uang baru.