Siapa sangka, menatap karya seni di galeri ternyata bisa bikin tubuh dan pikiran lebih rileks. Penelitian terbaru dari King’s College London bersama Art Fund membuktikan bahwa melihat karya seni asli punya dampak nyata terhadap penurunan stres, bukan cuma sekadar bikin hati senang.
Dalam studi itu, para peserta diminta menatap karya seni langsung di galeri. Hasilnya, kadar hormon stres kortisol turun rata-rata 22%, sementara kelompok lain yang hanya melihat reproduksi karya seni mengalami penurunan jauh lebih kecil, sekitar 8%. Peneliti juga menemukan adanya penurunan penanda peradangan tubuh seperti IL-6 dan TNF-α hingga 30%, tanda bahwa efeknya benar-benar terasa secara fisik.
Selain itu, detak jantung dan suhu kulit para peserta juga menurun—dua hal yang menandakan tubuh sedang dalam kondisi relaksasi. Artinya, pengalaman melihat seni bukan cuma memengaruhi pikiran, tapi juga tubuh secara langsung.
Para peneliti menjelaskan, saat seseorang menikmati karya seni, otak “beristirahat” dari rangsangan stres seperti pekerjaan, media sosial, atau tekanan sehari-hari. Ruang galeri yang tenang juga membantu menurunkan aktivitas sistem saraf, membuat tubuh lebih tenang dan pikiran lebih fokus.
Menariknya, manfaat ini tidak bergantung pada latar belakang atau pemahaman seni seseorang. Baik yang sudah terbiasa datang ke galeri maupun yang baru pertama kali, semuanya menunjukkan respons positif terhadap pengalaman melihat karya seni secara langsung.
Buat kamu yang sering merasa penat atau burnout, mungkin ini saatnya coba terapi sederhana: luangkan waktu ke galeri, museum, atau bahkan lihat karya seni favoritmu secara online. Tidak perlu lama—15 sampai 30 menit saja sudah cukup untuk membantu menurunkan stres dan memperbaiki suasana hati.
Kalau akhir-akhir ini kamu lagi butuh waktu buat tenangin diri, coba deh mampir ke galeri terdekat dan nikmati karya seninya pelan-pelan. Siapa tahu, itu jadi cara paling sederhana buat recharge dari padatnya rutinitas.
