Search
Close this search box.

Rangkai Resmi Lengkapi Album Baru Dengan Melibatkan Ade Paloh di Lagu “Kejora Cinta”

"Lagu ini menjadi tribut untuk Alm. Ade Paloh"

Pada 19 Maret mendatang akan menjadi peringatan satu tahun meninggalnya musisi Ade Paloh. Sebagai tribut, trio musik Rangkai menyematkan satu lagu terakhir untuk album Pekik Hening di Lantang Angan berjudul Kejora Cinta yang melibatkan Ade.

Track tersebut menggenapi album sehingga bernomor ganjil, berisi 11 lagu. Di beberapa elemen, 11 merupakan angka kunci dalam Al-Quran. 11 adalah bilangan prima. Dalam perkalian, 11 jika dikalikan dengan bilangan satuan dari angka 1 sampai 9, maka hasilnya pengulangan dari angka itu sendiri. Jika satuan diartikan sebagai individu, maka 11 adalah angka untuk menemukan diri yang lain.

Kejora Cinta berada di urutan kedua pada album, melengkapi masa pertama penciptaan, bersanding dengan track Api. Maka, lengkaplah susunan enam track ‘masa penciptaan’ yang termuat dalam Al-Quran yaitu 1. Ledangakan pertama dan munculnya cahaya (Api, Kejora Cinta), 2. Jagad Mengembang (Ruang, Seperti Rindu, Mesra Tanpa Kata), 3. Unsur alam mulai menemukan bentuknya (Isyarat Hawa, Puan Kau Beri Nyawa), 4. Benturan alam raya (Pertengkaran, Tabir), 5. Alam mulai tabil (Selam Hati Sulam DIri), dan 6. Alam regenerasi (Seberang Fana).

Kejora Cinta diproduseri dan diisi beberapa bagian vokalnya oleh Ade Paloh. Karya ini jadi salah satu rekaman jejak musikal terakhir sang musisi. “Ini rekaman vokal terakhir alm. Ade Paloh sebelum wafatnya. Entah dari mana ia terilhami, lagu ini satu-satunya yang ia tangani sampai ke vokal lat. Awalnya kami rekam hanya untuk guide backing vocal aja. Namun setelah ia mangkat, kami merasa backing vocal tidak perlulah diisi tak ternilai harganya, maka kami pertahankan suara Bang Ade yang kami rekam seadaanya di rumah kala itu.” ungkap Bimo. Terdapat asumsi lain menyebutkan bahwa kemungkinan ia memang ingin pulang ke cahaya dan lewat lagu ini ia mengekspresikan keinginannya tersebut. Formasi trio Rangkai, yaitu Mirza (Gitar Klasik) dan Rai (Kontabas) dan Bimo (Vokal, Gender/gamelan jawa). Selain Ade Firza Paloh sebagai eksekutif, Rangkai dibantu oleh banyak pihak dalam pengerjaannya. Dihiasi oleh artwork besutan Khalid Albakaziy, mixing dan mastering oleh Ruang Waktu Music, Lokale Satin Studio, serta Earspace Studio.