Setelah pada April lalu berhasil merilis album mini perdana mereka yaitu De Crescendo sekitar lima tahun lalu, Akhirnya Robin And The Poetry melanjutkan langkah mereka dengan single baru Gersit pada Jumat (21/6/24) lalu bersama label musik stoodioID.
Robin And The Poetry yang suka disingkat dengan RATP beranggotakan Muhamad Raihan Aqil (vokal), Asep Muhammad Ainal Fauzi (gitar), Khairul Khusnul Zaman (gitar), Dedy Hermawan (kibor) Nur Hakim Ma’rifatulloh (bas), dan Machfud Hidayat (Drum).

Asep menjelaskan bahwa band ini terbentuknya berawal keiseng-isengan di studio. “Iseng-iseng ke studio, eh keterusan sampai sekarang senangnya. Ya benar sih, gak cukup cuman karya bagus, apalagi sekarang mulai geser lagi cara orang milih selera lagunya. Paling, rajin buat hal-hal baru aja buat jadi pembeda dari yang lain. Entah rajin (bikin) konten dan promosi atau pembuatan karyanya.” ucap Asep.
Berbicara tentang mengenai pembuatan Gersit, Aqil menjelaskan bahwa prosesnya ini penuh dengan intrik, baik dari internal maupun eksternal band. Meski begitu, ia secara pribadi memiliki perasaan lega saat lagu bisa selesai digarap.
“Ada rasa penasaran yang cukup terbayarkan dari pengerjaan single kali ini. Mulai dari ketemu senior-senior di industri musik sampai akhirnya jadi kawan yang cukup akrab,” jelas Aqil.
Hakim sang pemain bas memiliki kisah sendiri dalam menggarap Gersit. Selain mengaku sesi rekaman berlangsung penuh canda tawa, ia sempat mengalami ‘ospek’ dari Eldy Anima selaku produser lagu.
“Pas gue masuk studio rekaman, biasa lah disuruh perkenalan dulu karena memang baru pertama kali rekaman di situ dan yang paling epic gue disuruh nyanyi ‘Indonesia Raya’. Seru sih moment itu gak bakal gue lupain (tertawa),” ceritanya.
kedepannya mereka berencana, Asep dan Hakim memberikan bocoran kalau bakal ada showcase perilisan Gersit yang akan berlangsung di kantor stoodioID yang berada di Depok.