Search
Close this search box.

Sebuah Inovasi Baru Tercipta Dimana Siswa SMK 4 Kupang Menciptakan Alat Jemuran Berbasis Internet

"Dari inovasi ini siswi SMK ini berhasil mendapat penghargaan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur"

Dua orang siswa dari SMKN 4 Kupang berhasil menciptakan inovasi berupa alat jemuran berbasis internet. Mereka adalah Gavrila Asten dan Casandra Temaluru. ALat Jemur buatan merek ini berfungsi layaknya jemuran pada umumnya yaitu mengeringkan pakaian.

Akan tetapi, alat satu ini dipadukan dengan konektivitas internet, tujuan pembuatan alat tersebut merupakan untuk lebih memudahkan para ibu rumah tangga dalam menjemur pakaian. Lewat alat jemuran berbasis internet, pengguna bisa mengontrol jemuran.

Selain itu, alat ini juga memuat fitur untuk mengatur jadwal pengeringan, memantau kondisi cuaca, hingga menerima notifikasi saat pakaian sudah kering. Menurut Garvrila, proses pembuatan alat jemuran berbasis internet menjadi pengalaman baru baginya.

Siswa kelas 12 jurusan teknologi informasi tersebut mengaku selama pembuatan, ia harus kritis untuk mendapatkan ide bagus. “Secara tidak langsung, saya dituntut berpikir kritis untuk menyelesaikan ide yang sudah kami mulai. Kami juga menjadi lebih produktif dan tertantang setelah produk ini berhasil kami selesaikan.” ucap Gavrila.

Atas inovasinya, Gavrila dan Casandra mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ambrosius Kodo dan Kepala SMKN 4 Kupang, Semi Ndolu.

“Saya apresiasi betul karena mereka bisa membangun lingkungan sekolah sebagai tempat bagi anak-anak untuk bertumbuh, berkreasi, dan berinovasi. Kita harus dukung terus potensi-potensi dari setiap siswa.” ucap Ambrosius. Semi juga ucapkan bahwa pengembangan alat jemuran berbasis internet tidaklah mudah. Gavrila dan Casandra telah melakukan proses panjang mulai dari riset, perancangan prototipe, dan uji coba secara bertahap. Walau guru-guru telah membimbing Gavrila dan Casandra, emi menyebutkan ide kreatif dan cara berpikir siswa lah yang akhirnya melahirkan inovasi tersebut.