Semakin memburuk saja, dimana nilai tukar Rupiah terus merosot tembus 17 ribu rupiah per dolar AS. Ditambah kebijakan yang dibuat oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai kebijakan tarif impor minimum sebesar 10 persen untuk seluruh negara. Hal ini nilai rupiah semakin tidak stabil dan terus goyang ke level terburuk dalam sejarah.
Pada Senin (7/4/25) pukul 09:16 WIB atau pukul waktu New York, Minggu (6/4/25) Nilai rupiah telah menyentuh RP17.217 per Dolar AS. Posisi rupiah di level tersebut bertahan sekitar 1 menit dan telah turun sedikit di posisi Rp 16.927 per Dolar AS pada pukul 10.01 WIB.
Kondisi nilai tukar saat ini telah melebihi titik terlemah dalam sejarah, yaitu saat krisis ekonomi 1998 ketika rupiah terperosok hingga Rp 16.800 per Dolar AS.
Selain Indonesia yang terkena tarif impor Trump 32 persen, sejumlah negara ASEAN juga turut terdampak tarif impor tinggi dari Presiden AS Donald Trump. Thailand dikenakan tarif sebesar 36 persen, sementara Vietnam menjadi yang paling tinggi dengan beban tarif mencapai 46 persen.
Negara-negara sekutu tradisional Amerika Serikat pun tidak luput dari kebijakan ini. Uni Eropa dikenai tarif sebesar 20 persen, Jepang 24 persen, dan Korea Selatan 25 persen. Trump sendiri beralasan bahwa negara-negara mitra tersebut layak dikenai tarif tambahan karena dianggap menjalankan praktik perdagangan yang merugikan Amerika Serikat.
