Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan seorang astronot Jepang akan menginjakkan kaki di bulan dalam misi Artemis NASA yang akan datang. Itu menjadi pertama kalinya bagi orang non-Amerika.
Berdasarkan informasi dari AFP, pada Kamis (11/4/24), Jepang adalah salah satu negara beruntung yang diajak kerjasama untuk menjajaki bulan yang diimpikan oleh banyak negara. Keputusan ini juga sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Fumio Kishida ke Washington.

“Dua astronot Jepang akan bergabung dengan misi Amerika di masa depan, dan salah satunya akan menjadi orang non-Amerika pertama yang mendarat di Bulan.” ucap Biden pada konferensi pers dengan Kishida.
Dalam konferensi pers ini, Kishida mengatakan keputusan tersebut sebagai pencapaian besar dan berjanji Jepang akan memberikan imbalan berupa kendaraan penjelajah untuk program tersebut. Program Artemis NASA adalah membawa manusia ke bulan lagi untuk pertama kalinya dalam lebih dari 50 tahun sebelum mii potensial ke Mars.

Pada 1969 dan 1972, program Apollo ASmenyakikan 12 orang (semuanya berkulit putih) Amerika berjalan di bulan. NASA sebelumnya mengumumkan bahwa program Artemis akan melihat wanita pertama dan orang kulit berwarna mendarat di bulan. “Amerika tidak akan lagi berjalan di bulan sendiri. Diplomasi bagi untuk penemuan. Dan penemuan bagus untuk diplomasi.” kata Kepala NASA Bill Nelson.
Misi pertama yang membawa astronot ke permukaan bulan, Artemis 3, direncanakan pada 2026. Sementara itu, China mengatakan pihaknya berupaya untuk menempatkan manusia di bulan pada 2030.