Setelah lima tahun berlalu, Texpack telah siap mengakhiri era Spin Your Wheel dan optimis menyambut babak baru melalui album penuh keduanya. Sebelum itu, sebuah EP bernama Gonggo Sound mereka hadirkan rilis terlebih dahulu dalam rangka menjembatani peralihan era.
EP ini hadir dengan empat lagu didalamnya yang mana memberikan gambaran tentang apakah musik Texpack di era album pertama dan di album mendatang, layaknya sebuah perpisahan yang penuh dengan kejutan. Empat lagu ini mulai dari Ode to an Old Man, Cikago, (What is) Celebrity?, dan juga Magnetic Field.

Satu fakta menarik, bahwa single Edelweiss yang sudah lebih dulu rilis di penghujung 2023 lalu tidak disertakan ke dalam EP, dimaksudkan sebagai sebuah teaser menuju EP. “Dua lagu di EP ini masih terdengar seperti ‘Spin Your Wheel’, dan dua lagu lagi bisa mewakilkan akan seperti apa Texpack di album terbaru nanti,” ucap Alfian.
Seperti yang dijelaskan oleh Alfian bahwa jika didengarkan dengan seksama Cikago dan (What Is) Celebrity? masih menggambarkan Texpack di era Spin Your Wheels, sementara Ode to an Old Man dan Magnetic Fields menggambarkan era album mendatang.

Dua judul pertama masih bernuansa sloppy dan sompral jhas sang unit, sementaradua judul terakhir menjadi wujud pendewasaan Texpack dalam bermusik. Afna turut menambahkan bahwa sebenarnya lagu-lagu di dalam EP merupakan penggabungan materi yang sudah digarap beberapa tahun lalu hingga yang baru dirampungkan.
Lebih jauh mengenai EP, Nadhif selaku personel teranyar yang juga terlibat dalam penggarapannya mengutarakan bahwa tidak ada tema cerita spesifik yang disertakan. Meski begitu, ada beberapa materi yang berangkat dari kisah personal para personel. “Tiap lagu punya peran dan cerita yang personal dari masing-masing penulis lagu/lirik, yang gue rasa begitu. Jadi bisa dibilang tema EP ini lebih ‘personal’”. sebut Nadhif.
Merajuk pada kata pendewasaan yang sempat tersebut, proses produksi pun dilalui Texpack dengan kondisi tersebut. Afiandi D, Lacborra, kawan sekota juga sound engineer/produser yang di perjalannya menjadi penengah ego masing-masing personel, mengarahkan kelimanya agar tidak kebablasan di perjalanan.
Menyambut babak baru, masing-masing personel menyepakati perasaan yang sama, yakni antusias dan tidak sabar untuk bertemu dengan kemungkinan-kemungkinan lain di depan.