Search
Close this search box.

Tradisi “Inemuri” Tidur Siang Di Kantor di Jepang Dianggap Berdedikasi!

"Ini disebabkan minimnya waktu tidur oleh mereka yang memang merelakan waktu tidurnya untuk terus menyelesaikan pekerjaan hingga malam hari, sehingga merasakan kantuk di siang hari."

Selain surga makanan unik dan nikmat, ada satu lagi ciri khas yang begitu melekat dengan Jepang, yakni kedisiplinan tingkat tinggi terutama dalam hal waktu dan etos kerja. Tapi menariknya, di Jepang juga terdapat sebuah tradisi yang jika dilihat sekilas justru bertolak belakang dengan citra disiplin yang ada, yakni Inemuri.

Inemuri merupakan sebuah ‘tradisi’ yang dilakukan para pekerja atau karyawan perkantoran Jepang, di mana mereka akan meluangkan waktu khusus untuk tidur di meja kerja masing-masing. Jika umumnya tidur di tempat kerja dianggap sebagai tindakan melanggar, di Jepang, kebiasaan ini justru menjadi salah satu tolak ukur dedikasi.

Bahkan, beberapa perusahaan yang menerapkan kebijakan Inemuri menilai jika karyawan yang ‘menunaikan’ hal tersebut dianggap mulia, dan merupakan tanda dedikasi terhadap perusahaan.

Meski demikian, jika dipahami lebih jauh sebenarnya keringanan Inemuri ini juga datang dengan timbal balik yang sepadan antara karyawan dengan perusahaan. Tidak serta-merta atau asal tertidur, rupanya kebiasaan Inemuri pun memang dilakukan oleh para karyawan yang telah melakukan pekerjaan secara tekun sehingga merasa lelah.

Karena itu, perusahaan biasanya mengetahui seorang karyawan sudah bekerja secara baik, dengan melihat ritme Inemuri yang dilakukan. Sementara berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, ditemukan fakta bahwa 39,5% masyarakat Jepang memiliki waktu tidur kurang dari 6 jam setiap malam. 

Di mana penyebab minimnya waktu tidur tersebut disebabkan oleh mereka yang memang merelakan waktu tidurnya untuk terus menyelesaikan pekerjaan hingga malam hari, sehingga merasakan kantuk di siang hari. Dari fakta yang ditemukan, akhirnya muncul rasa empati dan penerimaan yang tinggi terhadap para karyawan yang tidur saat bekerja. Di mana mereka dianggap terlalu lelah bekerja hingga mengorbankan waktu istirahatnya pada malam hari.

Secara spesifik, sebenarnya perusahaan yang sudah umum dengan kebiasaan Inemuri adalah perusahaan-perusahaan teknologi. Di Negeri Sakura, perusahaan desain dan produksi juga dituntut bekerja keras untuk menyelesaikan proyek dalam waktu singkat.

Faktanya stigma menguntungkan dari kebiasaan Inemuri tidak hanya diakui oleh karyawan saja, tetapi juga oleh pemberi dan rekan kerja. Namun perlu diperhatikan bahwa tidur di tempat kerja sebaiknya dilakukan dengan sopan dan tidak mengganggu rekan kerja. Saking dipandang sebagai hal yang lumrah dan dapat meningkatkan kinerja karyawan, sejumlah perusahaan bahkan secara khusus menyediakan ruangan khusus untuk tidur siang seperti nap room atau siesta room, yang dapat digunakan oleh karyawan.